Bagaimana Perang Israel-Iran Mempengaruhi Harga Energi, Begini Penjelasannya

9 hours ago 4

loading...

Serangan Israel ke Iran dapat menyebabkan guncangan di pasar minyak global, berikut penjelasannya. Foto/Dok

JAKARTA - Serangan Israel ke Iran dapat menyebabkan guncangan di pasar keuangan global. Secara khusus, harga minyak melonjak naik 7% pada pertengahan akhir pekan kemarin.

Hal itu memicu kekhawatiran bahwa kita bisa menghadapi periode lain dari lonjakan harga energi yang sangat tinggi, yang akan menyebabkan lonjakan harga untuk segala sesuatu mulai dari bensin, makanan hingga liburan. Itulah yang terjadi setelah Rusia menginvasi Ukraina tiga tahun yang lalu, hingga mempengaruhi kehidupan orang-orang di seluruh dunia.

- Seberapa besar harga minyak telah naik?

Serangan tersebut memicu reaksi instan di pasar. Minyak mentah Brent yang menjadi tolok ukur internasional naik lebih dari 10% sebelum kembali jatuh ke kisaran USD75 per barel.

Baca Juga: Pecah Perang Iran vs Israel, Harga Minyak Mentah Bisa Tembus USD90 per Barel

Harga minyak naik dan turun setiap saat sebagai respons terhadap peristiwa geopolitik besar, dan kondisi ekonomi global. Jadi tidak mengejutkan melihat harga minyak bereaksi terhadap serangan Israel kepada Iran.

Namun harga minyak mentah Brent masih sekitar 10% lebih rendah dibandingkan setahun yang lalu. Harga tersebut juga jauh di bawah level tertinggi yang terjadi pada tahun 2022, setelah invasi Rusia ke Ukraina, ketika harganya meroket hingga hampir USD130 per barel.

- Apakah harga bensin dan harga lainnya akan naik?

Ketika harga minyak mentah dunia naik, banyak orang mulai menyadarinya saat berdampak terhadap harga bahan bakar (BBM) atau bensin yang menjadi lebih mahal. Selain itu lonjakan harga energi juga berdampak pada hampir semua harga, mulai dari pertanian hingga manufaktur.

Dalam hal makanan, biaya energi yang lebih tinggi dapat menyebabkan harga di supermarkert dan pasar meningkat dalam banyak cara. Hal ini dapat membuat biaya untuk mengoperasikan mesin pertanian, mengangkut hasil pertanian, dan memproses serta mengemas makanan menjadi lebih mahal.

Semua itu bisa terjadi jika harga energi tetap tinggi untuk jangka waktu yang lama. Bahkan terkait dengan bensin dan diesel, kenaikan harga minyak mentah hanya berdampak terbatas.

"Aturan kasar adalah kenaikan harga minyak sebesar USD10 akan menambah sekitar 7 sen ke harga di pompa (SPBU)," kata David Oxley dari Capital Economics.

Read Entire Article
Jatim | Jateng | Apps |