Bappenas: Fortifikasi Pangan Jadi Salah Satu Investasi Pembangunan SDM

18 hours ago 8

loading...

Bappenas menilai, strategi penguatan fortifikasi pangan wajib menjadi salah satu investasi untuk pembangunan sumber daya manusia (SDM) yang efektif dan efisien dan dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat. Foto/Dok

JAKARTA - Bappenas mengapresiasi kehadiran Millers for Nutrition di Indonesia, sebuah koalisi global beragam pemangku kepentingan, diharapkan berkontribusi untuk sinkronisasi kebijakan dan memfasilitasi komunikasi dengan pelaku industri untuk mengimplementasikan fortifikasi pangan skala besar (Large Scale Food Fortification/LSFF) di Tanah Air.

Direktur Kesehatan dan Gizi Masyarakat Kementerian PPN/Bappenas, Diah Lenggogeni mengatakan, bahwa LSFF menjadi bagian penting untuk intervensi meningkatkan pola konsumsi pangan dan pengayaan zat gizi. Pasalnya, kekurangan iodium, zat besi dan vitamin A memberikan dampak tidak hanya bagi individu tetapi juga terhadap produktivitas untuk pembangunan ekonomi ke depan.

Baca Juga: Program Fortifikasi Tingkatkan Investasi Pangan

Menurutnya, strategi penguatan fortifikasi pangan wajib menjadi salah satu investasi untuk pembangunan sumber daya manusia (SDM) yang efektif dan efisien dan dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat. Langkah itu tidak hanya menjadi solusi atasi kekurangan gizi mikro, tetapi juga sejalan dengan pembangunan berkelanjutan (sustainable development goals/SDGs) dan visi besar Indonesia Emas 2045.

"Forum ini menjadi wadah yang sangat baik untuk koordinasi lintas sektor yang melibatkan berbagai unsur dari pemerintah pusat, daerah, asosiasi produsen pangan, akademisi serta lembaga swadaya masyarakat," ujarnya di Jakarta, Senin (12/6).

Diah Lenggogeni mengatakan hal itu ketika memberikan sambutan pada acara "Fortifikasi Pangan Skala Besar (LSFF) untuk Kesehatan, Status Gizi, dan Produktivitas," yang diselenggarakan bersama oleh Yayasan Kegizian untuk Pengembangan Fortifikasi Pangan Indonesia (KFI) dan TechnoServe.

Adapun, Millers for Nutrition merupakan koalisi global pemangku kepentingan fortifikasi pangan, secara resmi telah diluncurkan di Indonesia. Koalisi ini berdedikasi untuk mendukung para penggilingan pangan dalam memfortifikasi makanan pokok, seperti tepung terigu, minyak goreng, dan beras dengan mikronutrien esensial demi meningkatkan luaran gizi nasional.

Diah Lenggogeni melanjutkan koalisi ini juga diharapkan dapat memastikan sinkronisasi kebijakan dan memfasilitasi komunikasi antara pemangku kepentingan sekaligus menyusun langkah konkret mengatasi berbagai hambatan pelaksanaan fortifikasi pangan.

Read Entire Article
Jatim | Jateng | Apps |