loading...
Presiden Vladimir Putin bungkam meski 41 pesawat Rusia, termasuk pesawat pengebom nuklir, telah diserang Ukraina. Foto/SBU
MOSKOW - Presiden Vladimir Putin masih bungkam meski lima pangkalan udara Rusia dibombardir oleh gelombang serangan drone Ukraina dalam sehari pada hari Minggu. Kyiv mengatakan 41 pesawat Moskow, termasuk pesawat pengebom (bomber) nuklir, rusak atau pun hancur dalam operasi dengan nama sandi "Jaring Laba-laba" tersebut.
Para pakar berpendapat serangan dahsyat yang mereka gambarkan sebagai "Pearl Harbor Rusia" itu jelas telah mempermalukan Putin. Menurut Dinas Keamanan Ukraina (SBU), Rusia menderita kerugian USD7 miliar akibat serangan dahsyat itu.
Analis Rusia Sergei Markov mengatakan kepada surat Moskovsky Komsomolets bahwa respons nuklir bisa diambil Putin sebagai pembalasan.
Baca Juga: Ukraina Bombardir 5 Pangkalan Udara Rusia: Lebih dari 40 Pesawat Dihantam, Termasuk Bomber Nuklir
Meskipun pernyataannya tidak mencerminkan posisi Kremlin, perhatian akan tertuju pada respons Moskow saat delegasi Rusia dan Ukraina bertemu di Istanbul pada hari Senin untuk membahas cara mengakhiri perang yang dimulai sejak 24 Februari 2022.
"Kita dapat mengharapkan banyak suara dan kemarahan dari Moskow," kata Keir Giles, pakar dari lembaga think tank Chatham House yang berbasis di London, kepada Newsweek, yang dilansir Selasa (3/6/2025).
Saluran Telegram pro-Rusia telah membandingkan serangan berani Ukraina pada hari Minggu dengan serangan Angkatan Laut Kekaisaran Jepang di Pearl Harbor pada tanggal 7 Desember 1941.
Analis Max Boot dari The Washington Post juga membuat perbandingan dalam opini yang mengatakan "komando tinggi Rusia pasti sama terkejutnya dengan Amerika pada tahun 1941."