loading...
Pasar aset kripto global memasuki fase konsolidasi setelah dua peristiwa besar mengguncang sentimen investor. FOTO/iStock Photo
JAKARTA - Pasar aset kripto global memasuki fase konsolidasi setelah dua peristiwa besar mengguncang sentimen investor, yakni pengumuman kebijakan moneter terbaru The Federal Reserve (The Fed) dan pertemuan dagang antara Presiden Amerika Serikat Donald Trump dengan Presiden China Xi Jinping. Kondisi tersebut mencerminkan sikap hati-hati pelaku pasar terhadap arah kebijakan suku bunga serta dinamika geopolitik global.
The Fed memangkas suku bunga acuan sebesar 25 basis poin menjadi 3,75-4 persen, sesuai dengan ekspektasi pasar. Namun, alih-alih menguat, harga Bitcoin justru terkoreksi dari USD116.400 menjadi USD109.200. Fenomena ini mencerminkan pola “buy the rumor, sell the news”, di mana investor cenderung merealisasikan keuntungan setelah pengumuman resmi kebijakan dilakukan.
Baca Juga: Perang Dagang Mereda, AS dan China Sepakati Penurunan Tarif Fentanyl 10%
Pertemuan antara Trump dan Xi di Busan, Korea Selatan, menjadi sorotan utama pasar. Selama lebih dari satu setengah jam, keduanya membahas isu perdagangan, imigrasi ilegal, hingga pengawasan teknologi. Trump mengumumkan pengurangan tarif impor produk China dan menyebut persoalan pasokan bahan baku rare earths telah diselesaikan. Xi di sisi lain menegaskan bahwa kedua negara telah mencapai konsensus untuk memperkuat kerja sama di bidang ekonomi dan keamanan digital.
Di tengah dinamika global tersebut, pasar kripto mencatat penurunan moderat. Harga Bitcoin (BTC) turun 1,66 persen, sementara Ethereum (ETH) terkoreksi 1,64 persen. Total kapitalisasi pasar aset digital merosot sekitar 0,77 persen. Kondisi ini menunjukkan bahwa pergerakan kripto tidak hanya dipengaruhi kebijakan suku bunga, tetapi juga oleh ekspektasi terhadap pertumbuhan ekonomi global serta ketegangan geopolitik yang masih membayangi.
Vice President Indodax Antony Kusuma mengatakan konsolidasi harga yang terjadi saat ini merupakan bentuk penyesuaian wajar terhadap perubahan makroekonomi global. Ia menilai investor kripto kini lebih rasional dalam merespons kebijakan moneter dan geopolitik. "Koreksi pasca pengumuman The Fed justru menandakan pasar semakin dewasa dan tidak lagi terjebak euforia jangka pendek," ujarnya dalam pernyataannya, Sabtu (1/11/2025).
Antony menambahkan, pertemuan Trump-Xi menegaskan bahwa faktor geopolitik tetap menjadi penggerak utama sentimen pasar. Menurut dia, kesepakatan pengurangan tarif dan penyelesaian isu rare earths memberikan sinyal positif, namun investor cenderung menunggu realisasi konkret sebelum melakukan aksi beli agresif. “Volatilitas yang terjadi justru bisa dimanfaatkan investor berpengalaman untuk melakukan akumulasi aset secara bertahap,” katanya.
















































