Penguatan Credit Scoring Fintech Lending lewat Sinergi Data dan Tata Kelola Risiko Digital

1 month ago 40

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Direktur PT Kredit Biro Indonesia Jaya (CBI), Anton K. Adiwibowo, menyatakan sistem credit scoring harus mulai berubah tidak hanya berorientasi pada riwayat kredit secara konvensional.

"CBI mendorong pendekatan Dynamic Analytics Innovation, yakni pengembangan sistem credit scoring yang tidak hanya akurat dalam penilaian risiko, tetapi juga adaptif terhadap perubahan perilaku digital nasabah," ujarnya dalam Focus Group Discussion (FGD) yang diselenggarakan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), beberapa waktu lalu.

Menurutnya, di era digital yang menuntut kecepatan dalam mengambil keputusan pinjaman, penyedia informasi kredit harus hadir sebagai infrastruktur analitik yang responsif, terpercaya, dan mampu menyerap berbagai sumber data alternatif.

"Kami memanfaatkan machine learning, predictive scoring, hingga data perilaku digital untuk membangun insight yang kontekstual dan relevan bagi industri," ujar dia, dalam keterangan tertulisnya.

Dengan sistem yang dimiliki ujar dia, penyelenggara LPBBTI terdiri dari regulator, penyelenggara fintech lending, diharapkan mampu menjalankan proses verifikasi, evaluasi risiko, dan monitoring portofolio dengan lebih efisien.

"Kami juga mendukung upaya OJK dalam meningkatkan kualitas pengawasan berbasis data, termasuk integrasi dengan pelaporan regulator dan sertifikasi keamanan informasi," ujar dia.

Sementara itu Asosiasi Pengelola Informasi Kredit (APiiK) menyatakan, lembaga pengelola informasi kredit kini telah berevolusi menjadi infrastruktur krusial dalam pengambilan keputusan digital lending dengan standar sistem, keamanan, dan kecepatan yang mendukung proses pengambilan keputusan risiko secara otomatis.

"Kami melihat bahwa keandalan sistem informasi kredit menjadi faktor penting dalam membangun kepercayaan industri," ujar salah satu perwakilan APiiK.

Menurutnya, penyedia informasi kredit kini tidak hanya mengandalkan data historis, tetapi juga membangun integrasi dengan data e-KYC, e-commerce, telco, behavior digital, dan sistem internal penyelenggara LPBBTI untuk membentuk credit scoring terhadap setiap segmen pinjaman dari mikro hingga invoice financing.

“Kami menyambut baik mandat POJK 40/2024 yang mewajibkan penyelenggara LPBBTI untuk menggunakan data pihak ketiga yang relevan dalam credit scoring," ujarnya.

Tidak hanya itu, APiiK juga mengusulkan pembentukan forum kolaboratif antara regulator, LPBBTI, dan LPIP sebagai sarana penyelarasan roadmap teknologi, SLA layanan, serta penyusunan standar interoperabilitas data untuk mendorong efisiensi dan akurasi credit scoring nasional.

Sementara itu, hasil diskusi menyimpulkan bahwa tantangan utama credit scoring ke depan adalah menjangkau kelompok unbanked dan underserved yang belum tercatat dalam sistem kredit formal.

Di sinilah biro kredit dituntut untuk menyajikan model penilaian yang fleksibel namun tetap andal. Model berbasis behavioral scoring, device analysis, dan telco footprint menjadi pilar dalam membangun sistem yang inklusif, terutama untuk segmen pinjaman mikro.

Dengan dukungan biro kredit, LPBBTI juga diharapkan dapat mengembangkan fitur seperti early warning system, pengelolaan limit dinamis, dan penyesuaian harga berbasis risiko (risk-based pricing), yang dapat menekan tingkat default dan meningkatkan efisiensi bisnis.

Seperti diketahui, di tengah melonjaknya nilai outstanding pendanaan fintech lending yang menembus Rp80,9 triliun per April 2025, tantangan industri tak lagi sekadar soal pertumbuhan, melainkan juga soal kualitas dan ketahanan risiko.

Rasio kredit bermasalah (TWP90) yang tercatat 2,93% mendorong pentingnya evaluasi ulang terhadap praktik penilaian kelayakan pinjaman, terutama melalui pemanfaatan credit scoring yang berbasis data, akurat, dan real-time.

Credit Bureau Indonesia (CBI), merupakan salah satu biro kredit pertama di Indonesia dengan lisensi usaha dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Didirikan sejak tahun 2014 lalu, mulai tahun 2022, CBI telah bertransformasi menjadi salah satu biro kredit terkemuka dan inovatif di Indonesia.

Read Entire Article
Jatim | Jateng | Apps |