Polytron Stadium, Gelanggang Bulutangkis Bertaraf Internasional Pertama di Semarang

1 day ago 5

Liputan6.com, Semarang - Status kota Jawa Tengah sebagai pusat pembinaan olahraga bulu tangkis semakin nyata. Setelah keberadaan pusat pembinaan bulutangkis dibawah pengelolaan Djarum Foundation di Kudus, kembali Jawa Tengah memiliki gelanggang olahraga badminton bertaraf internasional.

Universitas Diponegoro bersama Djarum Foundation, Polytron, dan iForte meresmikan pusat olahraga bulu tangkis megah bertaraf internasional Polytron Stadium yang berada di Tembalang, Semarang, Jawa Tengah. Berdirinya gelanggang olahraga ini merupakan wujud nyata membangkitkan semangat mahasiswa menggeluti olahraga bulutangkis yang diharapkan mampu menorehkan prestasi di kejuaraan-kejuaraan nasional hingga kancah internasional.

President Director Djarum Foundation, Victor Rachmat Hartono mengatakan, pembangunan Polytron Stadium merupakan rangkaian upaya Djarum Foundation dalam membangun ekosistem olahraga bulu tangkis yang kokoh. Dalam rilisnya, Kamis (05/06/25) disebutkan lebih dari sekadar bangunan, stadion ini adalah simbol tekad untuk membangkitkan kembali kejayaan bulu tangkis Indonesia dari lingkungan akademik, demi melahirkan atlet-atlet kampus yang siap bersinar di level dunia.

"Kami percaya bahwa bulu tangkis bukan hanya warisan kebanggaan bangsa, tetapi juga ladang prestasi yang harus terus ditumbuhkan. Djarum Foundation tetap berkomitmen menjaga marwah bulutangkis sebagai olahraga kebanggaan Indonesia yang digemari generasi muda. Polytron Stadium bukan hanya fasilitas, tapi ladang pembibitan juara masa depan. Dari sini kami berharap lahir atlet kampus yang kelak berdiri gagah di podium dunia, membawa merah putih berkibar,” ujar Victor saat peresmian Polytron Stadium.

Polytron Stadium dilengkapi dengan 5 lapangan bulu tangkis, tribun berkapasitas 300 orang, toilet ramah difabel, lounge atlet, ruang kantor, hingga ruang merchandise. Keunggulan yang membuat stadion ini bertaraf internasional adalah ukuran setiap lapangan 13,4 x 6,10 meter dengan lapisan 100% PVC wear layer, grid stabilizing layer, fiberglass layer, decompression layer, dan foam layer dari Flypower.

Desain stadion pun tak kalah ikonik dengan dilengkapi shuttlecock raksasa di sisi depan menjadi simbol kecepatan, ketekunan, dan dedikasi, seolah menyambut setiap atlet yang datang untuk bertanding dan berlatih.

Kehadiran Legenda Bulu Tangkis

Rektor Universitas Diponegoro, Prof. Dr. Suharnomo, S.E., M.Si., menyampaikan apresiasi yang tinggi atas pembangunan fasilitas ini. Prof Suharnomo berharap Polytron Stadium mampu membangkitkan jiwa kompetitif dan pantang menyerah para generasi muda, khususnya mahasiswa Universitas Diponegoro. Karena dua elemen tersebut merupakan modal penting dalam meraih kesuksesan di masa mendatang.

"Kami berterima kasih kepada Djarum Foundation, Polytron, dan iForte yang telah melengkapi fasilitas kampus dengan membangun Polytron Stadium. Kami percaya stadion ini bukan hanya sebagai tempat latihan, tetapi akan menjadi pusat aktivitas, inspirasi, dan motivasi bagi mahasiswa untuk lebih giat berolahraga, mengejar prestasi, dan membentuk karakter melalui olahraga. Semoga semakin banyak mahasiswa yang terpacu untuk aktif berolahraga dan berprestasi,” ujar Prof Suharnomo.

“Semoga kerjasama Universitas Diponegoro dan Djarum Foundation terus berkembang, sehingga Universitas Diponegoro dapat terus berkontribusi mencetak prestasi baik level nasional maupun internasional,” tambahnya.

Sementara CEO Polytron, Hariyono, menjelaskan bahwa stadion ini dibangun dengan filosofi yang lebih dari sekadar fasilitas olahraga. Ia menambahkan, dengan berdirinya Polytron Stadium, diharapkan semangat bulutangkis kembali membara dari jantung dunia akademik, menghubungkan cita-cita pendidikan dengan tekad untuk berprestasi di panggung olahraga nasional dan internasional.

"Polytron Stadium adalah representasi semangat dan harapan. Ini adalah rumah baru bagi bulutangkis Indonesia. Kami membangunnya bukan hanya sebagai fasilitas, tapi menjadi ruang lahirnya budaya olahraga yang kuat bagi mahasiswa, klub mitra PB Djarum, maupun masyarakat sekitar,” jelasnya.

President Director & CEO of iForte & Protelindo Group, Ferdinandus Aming Santoso meyakini, Polytron Stadium akan menjadi sarana mahasiswa untuk membangun jejaring yang luas melalui olahraga bulutangkis. “Tidak hanya menjadi ajang unjuk kemampuan bermain bulutangkis, kami berharap Polytron Stadium juga menjadi sarana untuk membangun jejaring yang lebih luas bagi para civitas kampus,” ungkapnya.

Momen peresmian Polytron Stadium turut dimeriahkan oleh kehadiran legenda-legenda bulutangkis Indonesia seperti Liliyana Natsir, Tontowi Ahmad, Sigit Budiarto, Hendrawan, Aryono Miranat, Hastomo Arbi, Lius Pongoh, Fung Permadi, dan Richard Mainaky. Usai prosesi penandatanganan prasasti dan serve shuttlecock perdana, acara dilanjutkan dengan pertandingan exhibition antara tim legenda PB Djarum melawan Rektor UNDIP, serta coaching clinic bersama UKM Bulutangkis UNDIP dan klub mitra PB Djarum.

Read Entire Article
Jatim | Jateng | Apps |