Tampil Mengejutkan, Tim Asal Jepara Sabet Juara Umum Kejuaraan Panahan di Kudus

3 weeks ago 16

Liputan6.com, Jakarta Calon-calon atlet panahan Indonesia yang kelak akan berlaga di panggung dunia, diharapkan lahir dari ratusan peserta yang bertanding di MilkLife Archery Challenge 2025 Seri 1. Rangkaian turnamen yang bergulir pada 9 Mei hingga 11 Mei di Supersoccer Arena, Kudus, Jawa Tengah ini telah rampung digelar.

Diikuti 428 peserta, kompetisi yang digagas oleh Bakti Olahraga Djarum Foundation dan MilkLife berkolaborasi dengan Persatuan Panahan Indonesia (Perpani) Kudus ini, diharapkan mampu melahirkan calon atlet panahan yang kelak akan berlaga di panggung dunia.

Program Director Bakti Olahraga Djarum Foundation, Yoppy Rosimin mengatakan, MilkLife Archery Challenge 2025 Seri 1 mengalami lonjakan peserta dari penyelenggaraan sebelumnya di tahun 2024 yakni 357 peserta.

Ratusan peserta ini berasal dari Madrasah Ibtidaiyah (MI) dan Sekolah Dasar (SD) di Kudus dan beberapa kota di sekitarnya. Diantaranya dari Jepara, Pati, Rembang, hingga Semarang. Di samping itu, pada gelaran kali ini terdapat penambahan satu dari empat kategori perlombaan, yaitu Nasional (Standar Bow) KU 10. Sedangkan tiga nomor lainnya yakni PVC KU 10, PVC KU 12, dan Nasional KU 12, baik putra maupun putri.

“Di Seri perdana tahun ini, kami membuka kategori Nasional KU 10 agar suasana kompetisinya semakin meruncing. Jadi setiap peserta punya lawan yang sepadan, tinggal adu skill siapa yang tembakannya paling akurat dan mengumpulkan poin terbanyak,” ujar Yoppy.

Yoppy mengakui, antusiasme peserta pada turnamen seri pertama tahun ini pun cukup tinggi. Bahkan ada peserta dari Wonogiri, Magelang, Sragen, Solo. Hal ini membuktikan bahwa sebenarnya banyak talenta-talenta muda yang menggeluti panahan khususnya di wilayah Jawa Tengah.

Yoppy pun memastikan di tahun ini, MilkLife Archery Challenge akan berlangsung sebanyak dua kali. Seri 2 diagendakan pada bulan Agustus. Pihaknya berkomitmen mewadahi calon atlet panahan dengan kejuaraan yang rutin digelar setiap tahunnya.

“Dengan begitu, diharapkan semakin banyak yang mencintai dan menekuni olahraga panahan, serta menjadi pahlawan di kejuaraan internasional untuk mengharumkan Bumi Pertiwi,” tukas Yoppy.

Sementara itu, Wakil Ketua Umum II Pembinaan dan Prestasi PB Perpani, Abdul Razak mengapresiasi langkah nyata Djarum Foundation dan MilkLife yang memiliki konsen terhadap perkembangan olahraga panahan di Indonesia.

Ia berharap rutinnya penyelenggaraan MilkLife Archery Challenge, juga disambut baik dengan semakin tingginya minat masyarakat, sehingga meningkatkan prestasi yang gemilang.

“Kami meyakini dukungan dari Djarum Foundation dan MilkLife melalui MilkLife Archery Challenge yang rutin digelar, dapat memotivasi bibit-bibit berkualitas cabor panahan untuk menorehkan prestasi secara berjenjang,” terangnya.

Sehingga dari kejuaraan tersebut, imbuh Abdul Razak, dapat memasyarakatkan olahraga panahan. Selain itu, membantu suplai calon atlet berkualitas yang nantinya bergabung di pelatnas.

Perebutan Gelar Juara Sangat Ketat

Babak final MilkLife Archery Challenge 2025 Seri 1 berlangsung seru dan menegangkan. Para finalis yang berlaga pada Minggu (11/5/2025) saling kejar mengejar poin, beradu mental dan konsentrasi melepaskan busur panah untuk meraih podium tertinggi.

Hasilnya, SD Al Islam Pengkol Kabupaten Jepara sukses menyegel Juara Umum MilkLife Archery Challenge 2025 Seri 1. Tim panahan dari Bumi Kartini ini berhasil mengemas perolehan medali di sektor individu, yakni 1 perak dan 1 perunggu serta di beregu meraih 1 emas dan 1 perak.

Pelatih SD Al Islam Pengkol Jepara, Yulianto, mengaku menerjunkan 9 atlet binaan pada kejuaraan ini. Berkat latihan intensif, timnya berhasil menempatkan diri di podium tertinggi.

“Di MilkLife Archery Challenge tahun lalu kami belum mendapat prestasi, tapi sekarang kami bisa menjadi juara umum. Ini suatu kebanggaan dan kami berharap bisa mempertahankan gelar di seri berikutnya,” ucap Yulianto.

Menurut Yulianto, kejuaraan ini sangat positif sebagai wadah para atlet junior mengasah kemampuan dan berkompetisi, sehingga hasil dari latihan bisa dimaksimalkan dan menambah jam terbang.

Sementara itu, pada pertandingan PVC KU 12, di nomor putra Arsakha Dipo Sulistiyo dari SDN Tlogowungu 03 Pati, juga berhasil mengandaskan Ahmad Maulana Umar Al Fatih dari MIM Al Tanbih Kudus dengan set point 7-1 (111-99).

Sedangkan pada sektor putri, Syanum dari SD Al Islam Pengkol Jepara menjadi juara, usai mengalahkan Khayla Sabriena Rizky asal SDIT Al Ihsan Rembang lewat set point 6-0 (86-77).

Arsakha Dipo Sulistiyo yang kini bergabung di Panahan Banteng Pati, menyambut bahagia atas kemenangannya. Ia menuturkan, lawannya di babak final yang merupakan peringkat satu saat kualifikasi adalah yang terberat. Namun berkat ketenangannya, ia berhasil menjadi kampiun.

“Senang banget bisa jadi juara. Saya menang karena tenang. Pesan dari pelatih juga supaya saya konsentrasi, tenang, dan targetkan busur ke poin tertinggi. Soalnya memang saya cukup tegang dari awal kualifikasi. Semoga di seri 2 bisa ikut lagi dan kembali menjadi juara,” ucap Arsakha.

Ibunda Arsakha, Qhorik Ismawati menuturkan, kecintaan anaknya terhadap olahraga panahan baru muncul di awal tahun 2025. Mulanya Arshaka diminta oleh gurunya mewakili sekolah mengikuti Pekan Olahraga Pelajar Daerah (POPDA) Kecamatan di Kabupaten Pati.

Karena pada saat itu baru menggeluti panahan, Arshka belum meraih hasil maksimal. Namun berkat kegigihannya untuk menekuni cabor ini lebih serius, Arshaka berhasil menjadi runner-up pada kejuaraan panahan tingkat Kabupaten di Pati.

“Karena di POPDA Kecamatan itu Arshaka merasa kurang maksimal, akhirnya dia penasaran untuk menekuni panahan. Dan alhamdulillah sekarang bisa menjadi juara. MilkLife Archery Challenge ini bagus karena bisa memotivasi anak-anak untuk berlatih dan senang berolahraga, jadi positif nggak main gadget terus. Semoga bisa terus rutin diselenggarakan,” kata Qhorik.

Kemudian di kategori PVC KU 10 Putra, Renjiro Darrell Fathan Aufaris dari SDIT Al Ihsan Kabupaten Rembang, memastikan diri menjadi juara usai mengalahkan Muhammad Alwi Zulfikar asal SDIT Khadijah Jakenan Kabupaten Pati dengan set point 6-1 (136-135). Selanjutnya di sektor putri, Samantha Wimala Wibowo dari SDN 2 Mulyoharjo Jepara menang atas Humaira Izzatunnisa dari SDIT Mutiara Hati lewat set point 6-2 (99-91).

SD Al Islam Pengkol Jepara Juara Umum

Berlanjut pada kategori Nasional KU 10 di nomor putra, Ichsan Kurniawan dari SDN 5 Panggang Jepara menjadi juara. Ichsan Kurniawan menang dengan poin tipis atas Hafizh Ahsan Habibi dari MIN 5 Sragen melalui set point 6-2 (95-92).

Tak ketinggalan di sektor putri, Shareefa Jehan Amira asal SDN 4 Panggang Jepara meraih medali emas usai menghadapi perlawanan sengit dari Khanifa Az Zahwa Ar Rifa asal SD Aisyiyah Unggulan Gemolong Sragen dengan set point 7-3 (128 -133).

Beralih ke kategori Nasional KU 12, di sektor putra, Muhammad Keanu Refi Atallah dari SD Muhammadiyah 1 Ngaglik Sleman menutup babak final dengan membukukan set point 6-2 (113-107) atas lawannya Jabr Rajaa’ Challe dari SDN 1 Panggang Jepara dan merebut titel kampiun.

Selanjutnya Kanaya Fatin dari MI Matholi’ul Huda Begel, menumbangkan Adreena Aeera Malika Putra dari SDIT Insan Kamil Karanganyar 6-2 (111-107).

Tak hanya aduan perorangan, MilkLife Archery Challenge Seri 1 2025 sekaligus mempertandingkan format beregu yang membela nama sekolah. SD Muhammadiyah Birrul Walidain Kudus, menjadi juara beregu di kategori Nasional KU 10 Putri, SD Aisyiyah Unggulan Gemolong (Nasional KU 10 Putra) dan SDN 1 Panggang Jepara (Nasional KU 12 Putri).

Disusul SD Muhammadiyah Birrul Walidain (Nasional KU 12 Putra), MI NU Banat (PVC KU 10 Putri), MIN Kudus (PVC KU 10 Putra), SD Al Islam Pengkol Jepara (PVC KU 12 Putri), SD Masehi Kudus (PVC KU 12 Putra).

(Arief Pramono)

Read Entire Article
Jatim | Jateng | Apps |